Inflasi dan kebijakan Bank Sentral merupakan dua faktor yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga di suatu negara. Inflasi sendiri merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Sedangkan kebijakan Bank Sentral adalah langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat guna menjaga stabilitas harga.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, “Inflasi yang tinggi dapat merusak perekonomian suatu negara dan meningkatkan ketidakpastian di pasar.”
Untuk itu, Bank Indonesia terus melakukan langkah-langkah untuk menjaga inflasi tetap stabil. Salah satu kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia adalah menaikkan suku bunga acuan guna mengendalikan inflasi. Menurut ekonom senior Bank Mandiri, Anton Gunawan, “Kebijakan menaikkan suku bunga acuan dapat mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga dapat menekan laju inflasi.”
Namun, kebijakan menaikkan suku bunga acuan juga memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut ekonom dari Universitas Indonesia, Rizal Ramli, “Kebijakan menaikkan suku bunga acuan dapat meredam investasi dan konsumsi masyarakat sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.”
Dengan demikian, Bank Sentral harus bijak dalam mengambil kebijakan guna menjaga stabilitas harga tanpa merusak pertumbuhan ekonomi. Sebagai masyarakat, kita juga perlu memahami pentingnya peran Bank Sentral dalam menjaga inflasi agar harga-harga barang dan jasa tetap terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Semoga kebijakan Bank Sentral dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.