Resesi ekonomi dunia merupakan suatu kondisi yang dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga tidak luput dari dampak resesi ekonomi dunia. Dampak resesi ekonomi dunia terhadap Indonesia dapat dirasakan dalam berbagai aspek, mulai dari sektor perdagangan, investasi, hingga lapangan pekerjaan.
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mengalami perlambatan akibat adanya pandemi COVID-19 yang berdampak pada resesi ekonomi dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa resesi ekonomi dunia telah memberikan tekanan yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia.
Dalam sektor perdagangan, Indonesia mengalami penurunan ekspor karena permintaan global yang menurun akibat resesi ekonomi dunia. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, investasi asing di Indonesia juga mengalami penurunan akibat ketidakpastian ekonomi global akibat resesi.
Dampak resesi ekonomi dunia juga terasa pada lapangan pekerjaan di Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh BPS, jumlah pengangguran di Indonesia mengalami peningkatan akibat adanya PHK massal dan pengurangan jam kerja akibat resesi ekonomi dunia.
Untuk mengatasi dampak resesi ekonomi dunia, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus ekonomi. Menurut ekonom senior Bank Dunia, Ndiame Diop, langkah-langkah stimulus ekonomi yang diambil oleh pemerintah Indonesia dapat membantu mengurangi dampak resesi ekonomi dunia.
Meskipun Indonesia tidak bisa terlepas dari dampak resesi ekonomi dunia, namun dengan langkah-langkah yang tepat dan kebijakan yang bijaksana, diharapkan perekonomian Indonesia dapat pulih kembali dan menghadapi tantangan-tantangan ekonomi global dengan lebih baik di masa depan.