Seiring dengan perkembangan teknologi, ekonomi digital semakin menjadi trend di Indonesia. Jenis ekonomi digital memiliki dampak positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan dalam perekonomian Indonesia.
Dampak positif dari jenis ekonomi digital bagi perekonomian Indonesia adalah meningkatnya efisiensi dan produktivitas. Menurut Prof. Dr. Tulus Tahi Hamonangan, seorang ekonom dari Universitas Indonesia, “Ekonomi digital dapat mempercepat proses transaksi dan mengurangi biaya operasional, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.”
Selain itu, ekonomi digital juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk bersaing secara global. Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, bahwa “Jenis ekonomi digital dapat menjadi peluang bagi UMKM untuk menembus pasar internasional melalui platform digital.”
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa jenis ekonomi digital juga memiliki dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah adanya ketimpangan ekonomi antara pelaku usaha digital dengan konvensional. Menurut analisis dari Dr. Rhenald Kasali, seorang pakar manajemen, “Pengusaha konvensional mungkin akan kalah bersaing dengan pelaku ekonomi digital yang memiliki akses lebih luas dan efisien.”
Selain itu, adanya risiko keamanan data dan privasi juga menjadi tantangan dalam ekonomi digital. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, “Penting bagi pemerintah untuk mengatur keamanan data dan privasi pengguna dalam ekonomi digital agar tidak terjadi penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.”
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk bersama-sama mengoptimalkan dampak positif dan mengatasi dampak negatif dari jenis ekonomi digital bagi perekonomian Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu merangkul teknologi dengan bijak demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.