Tantangan ekonomi dunia lesu memang menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Dampak dari kondisi ekonomi yang lesu ini tentu sangat dirasakan oleh berbagai negara di seluruh dunia. Banyak pakar ekonomi yang menyoroti masalah ini dan memberikan berbagai solusi untuk mengatasi kondisi ekonomi yang sedang lesu ini.
Menurut Dr. Herry Subagiyo, seorang ekonom senior, tantangan ekonomi dunia yang lesu ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta pandemi Covid-19 yang belum juga usai. “Kedua faktor ini menjadi pemicu utama kondisi ekonomi dunia yang lesu saat ini,” ujar Dr. Herry.
Dampak dari tantangan ekonomi dunia yang lesu ini sangat dirasakan oleh berbagai sektor, baik itu sektor industri, perdagangan, maupun investasi. Banyak perusahaan yang terpaksa melakukan PHK massal dan merumahkan karyawan akibat lesunya pertumbuhan ekonomi saat ini.
Menurut Prof. Dr. Toto Suryanto, seorang ahli ekonomi dari Universitas Indonesia, solusi untuk mengatasi tantangan ekonomi dunia yang lesu ini adalah dengan melakukan reformasi struktural, meningkatkan investasi dalam negeri, serta melakukan kerja sama internasional yang lebih baik. “Kita tidak bisa mengatasi masalah ini sendirian, kerja sama antarnegara sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi ekonomi dunia yang lesu,” ujar Prof. Dr. Toto.
Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan langkah-langkah konkrit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti memberikan insentif pajak bagi pelaku usaha, memperbaiki iklim investasi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Pemerintah harus berani mengambil keputusan yang tepat dan berani melakukan reformasi struktural untuk mengatasi tantangan ekonomi dunia yang lesu ini,” tambah Prof. Dr. Toto.
Dengan adanya kerjasama antarnegara, langkah-langkah reformasi struktural, serta kebijakan pemerintah yang tepat, diharapkan kondisi ekonomi dunia yang lesu ini dapat segera pulih dan pertumbuhan ekonomi dapat kembali stabil. Semua pihak perlu bekerja sama dan berkolaborasi untuk menghadapi tantangan ekonomi dunia yang lesu ini.