Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang sekitar 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa besar kontribusi UMKM dalam pertumbuhan ekonomi negara.
Namun, meskipun memiliki peran yang sangat penting, UMKM juga dihadapkan pada berbagai peluang dan kendala. Salah satu peluang yang dimiliki oleh UMKM adalah potensi pasar yang besar di Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa, pasar dalam negeri Indonesia merupakan ladang yang sangat potensial bagi UMKM untuk berkembang.
Namun, di balik peluang tersebut, UMKM juga dihadapkan pada berbagai kendala. Salah satunya adalah terbatasnya akses terhadap modal dan teknologi. Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, “UMKM masih menghadapi kendala dalam mendapatkan akses terhadap modal yang memadai serta teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing produknya.”
Selain itu, UMKM juga dihadapkan pada kendala dalam hal pemasaran dan distribusi produk. Menurut pakar ekonomi, Rhenald Kasali, “UMKM seringkali kesulitan dalam memasarkan produknya karena keterbatasan akses pasar dan kurangnya pengetahuan dalam hal pemasaran.”
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, diperlukan kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga keuangan untuk memberikan dukungan kepada UMKM. Selain itu, UMKM juga perlu meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Dengan memperhatikan peluang dan kendala yang dihadapi oleh UMKM, diharapkan UMKM dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dalam perekonomian Indonesia. Sehingga UMKM dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia yang tangguh dan berdaya saing.